my litle

my litle
Cibibibi cayang mama

Minggu, 12 Juni 2011

makalah promosi kesehatan

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

“PERSALINAN”


LOGO AKBID

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3


DOSEN PEMBIMBING : RATNA DEWI, Am.Keb, SST

AKADEMI KEBIDANAN PONDOK PESANTREN ASSANADIYAH PALEMBANG TAHUN AJARAN
2010 -2011




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “PERSALINAN”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa kebidanan dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Adapun menurut proses berlangsungnya persalinan dibedakan sebagai berikut:

His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat : kontraksi simetris, fundus dominant, kemudian diikuti relaksasi. Pada saat kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong amnion kearah bawah rahim dan serviks.

















BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Adapun menurut proses berlangsungnya persalinan dibedakan sebagai berikut:
1.      Persalinan Spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir itu tersebut.
2.   Persalinan buatan
           Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya operasi Sectio saecaria.
3.   Persalinan Anjuran
              Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

    2.2 Sebab-sebab Terjadinya Persalinan
1. Penurunan kadar progesterone
Progesterone menimbulkan relaksaksi otot-otot rahim sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim.Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his.
2.Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah.Oleh karna itu timbul  kontraksi otot-otot rahim.


3. Keregangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
        Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena pada anenchephalus kehamilan, sering lebih lama dari biasa.
5. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.


  2.3 Yang Mempengaruhi Persalinan
1. Faktor Power
Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah: his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerjasama yang baik dan sempurna.
a.       His (kontraksi uterus)
His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat : kontraksi simetris, fundus dominant, kemudian diikuti relaksasi. Pada saat kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong amnion kearah bawah rahim dan serviks.
b.      Tenaga Mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu kita buang air besar tapi jauh lebih kuat lagi.
Saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu reflex yang mengakibatkan ibu menutup glottisnya, mengontraksikan kebawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil, bila pembukaan sudah lengkiap dan paling efektif sewaktu ada his. Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang otot-otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forceps. Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.

2. Faktor Passanger
                                          Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah factor janin yang meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian terbawah dan posisi janin.
a.       Sikap (Habitus)
Sikap janin menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umunya dalam sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, lengan bersilang didada.
b.      Letak (Situs)
Letak janin adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu misalnya : (1) letak lintang di mana sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu, (2) letak membujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa letak kepala atau letak sungsang.
c.       Presentasi
Presentasi di pakai untuk menentukan bagian yang ada dibagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu dan lain-lain.
d.      Bagian Terbawah Janin
Bagian terbawah janin sama dengan presentasi hanya lebih di perjelas istilahnya.
e.       Posisi Janin
Posisi janin digunakan untuk indicator atau menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (materal-pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (uuk) kiri depan, uuk kanan belakang.
3. Faktor Passage (Jalan Lahir)
           Passage atau factor jalan lahir dibagi atas : (1) bagian keras : tulang-tulang panggul (rangka panggul) dan (2) bagian lunak : Otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligament.

2.4   Mekanisme Persalinan
1.  Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin      baik,meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran.
2.  Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk  meneran,(pada saat ada his,bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman.
3.  Melakukan pimpinan meneran saat ibu  mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.
·      Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his,menyesuaikan pimpinan meneran dengan kecepatan lahirnya kepala.
·      Mendukung usaha ibu untuk meneran.
·      Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his ( di antara his).
·      Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat istirahat.
·      Memeriksa djj setiap kontraksi uterus selesai.
4. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm.Memasang handuk    bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
5.    Mengambil kain bersih meliputi 1/3 bagian dan melekatnya di bawah bokong ibu.
6.     Membuka tutup partus set.
7.     Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
8.  Saat sub-occiput tampak di bawah simfisis,tangan kanan melindungi perineum dengan di alas lipatan kain di bawah bokong ibu sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir ( minta ibu untuk tidak meneran dengan bernapas pendek-pendek).
9.  Mengusapkan kasa / kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lender dan darah.
10. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
11. Menunggu hingga kepala janin  selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.
12. Setelah kepala janin menghadap paha ibu,tempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala janin,tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior / depan lahir,kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai sampai bahu posterior / balik lahir.
13. Setelah bahu lahir,tangan menyangga kepala,leher, dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu  jari pada leher dengan( bagian bawah kepala) dan ke 4 jari pada bahu dan dada / pungggung janin sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
14. Setelah badan dan lengan lahir,tangan menyusuri punggung ke arah  bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan diantara ke 2 lutut janin).
15. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi menghadap ke arah penolong.Nilai bayi,kemudian letakkan bayi di atas  perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan.
16. Segera mengeringkan bayi,membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.
17. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 2 cm dari umbilikus bayi,melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memasang klem kedua 2cm dari klem pertama.
18. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan,dengan perlindungan jari-jari tangan,memotong tali pusat di antara ke 2 klem.
19. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih,membungkus bayi hingga kepala.
20. Memberikan bayi kepada ibu untuk di susui bila ibu menghendaki.   














































































































































































































































































































Palembang, April 2011

                                                                                                   Penyusun










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………    i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..    ii
BAB I PENDAHULUAN
            1.1  Latar Belakang ……………………………………….. ………..    1
            1.2 Tujuan Pembahasan ……………………………………………...    1
BAB II TINJAUAN TEORI
            2.1 ……..……………………………    2
            2.2 ………………………………   2
            2.3 ………………………………….    5
            2.4 ……………………..……………………..    7
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan ………………………………………………………..  10
DAFTAR PUSTAKA















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Adapun menurut proses berlangsungnya persalinan dibedakan sebagai berikut:

His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat : kontraksi simetris, fundus dominant, kemudian diikuti relaksasi. Pada saat kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong amnion kearah bawah rahim dan serviks.















BAB II
TINJAUAN TEORI











Makalah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi



MAKALAH GIZI DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI “GIZI SEIMBANG
 BAGI BALITA”

LOGO AKBID
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

Ø  BINTI KOMARIAH                         NIM : 135.10.058
Ø  TRI WAHYU A.W                            NIM : 135.10.057
Ø  IDA YANTI                                       NIM : 135.10.060
Ø  SITI MUSLIHA                                 NIM : 135.10.070
Ø  ALPI DIAWATI                                NIM : 135.10.082
Ø  OKTA DWI WULAN                                   NIM : 135.10.085
Ø  MASCICI                                           NIM : 135.10.045
Ø  NURHAMIDAH                               NIM : 135.10.076

DOSEN PEMBIMBING : EKA RAHMADHAYANTI Am.Keb, SST

AKADEMI KEBIDANAN PONDOK PESANTREN ASSANADIYAH PALEMBANG
2010 -2011




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “Gizi Seimbang Bagi Balita”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa kebidanan dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.


Palembang, Mei 2011

                                                                                                   Penyusun











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………    i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..    ii
BAB I PENDAHULUAN
            1.1  Latar Belakang ……………………………………….. ………..    1
            1.2 Tujuan Pembahasan ……………………………………………...    1
BAB II TINJAUAN TEORI
            2.1 Prinsip Gizi Bagi Balita ……..……..……………………………    2
            2.2 Macam-macam Makanan Bagi Balita ……………………………   2
            2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan………..    5
            2.4 Penagruh Status Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan….7
            2.5 Menu SeimbangBagi Balita…………………………………………8
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan ………………………………………………………..  10
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak. Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.










BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
2.1 Prinsip Gizi Bagi Balita
Semakin terpenuhinya prinsip pemberian gizi maka semakin menunjang pertumbuhan dan perkembangan balita.Misalnya: pemberian gizi yang baik akan memperlihatkan dampak yang baik pada penampilan.
Penampilan balita akan tampak segar tubuhnya,kesehatannya pun tampak dari kuatnya daya tahan tubuh balita,dalam hal pertumbuhan balita akan tumbuh semakin cepat,dan perkembangan daya pikirnya semakin baik.


2.3 Macam-macam Makanan Bagi Balita
1. Nasi tim ayam
2. Nasi tim hati tempe
3. Tim tahu lezat
4. Bubur Kentang Hati
5..Bubur Ayam Beras Merah
6.Nasi Tim Hati Ayam
 7.Pepaya dengan pisang (1 Porsi )

2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan
1. Jenis-jenis makanan yang di berikan
2. Usia balita
3. Penyerapan tubuh terhadap makanan
4.. Kebersihan makanan

2.6 Menu Seimbang Bagi Balita
Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan. Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut :.
• Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya  terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.
• Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi       yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah:
o Pagi hari waktu sarapan.
o Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
o Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
o Pukul 16.00 sebagai selingan
o Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
o Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
Contoh Pola Jadwal Pemberian Makanan Menjelang Anak Usia 1 Tahun
Perlu diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan terlalu jauh)
• Pukul 06.00 : Susu
• Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim
• Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan
• Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim
• Pukul 14.00 : Susu
• Pukul 16.00 : Makanan selingan
• Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi tim
• Pukul 20.00 : Susu.

Makanan Selingan Balita
Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut. Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel otak sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan perlu diperhatikan keseimbangan gizinya sejak janin melalui makanan ibu hamil. Pertum-buhan sel otak akan berhenti pada usia 3-4 tahun. Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga. Pembentukan pola makan perlu diterapkan sesuai pola makan keluarga. Peranan orangtua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau, dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orangtua dan orang-orang di sekelilingnya dalam keluarga. Makanan selingan tidak kalah pentingnya yang diberikan pada jam di antara makan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun, pemberian yang berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya. Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, piza, dan lain-lain. Fungsi makanan selingan adalah :
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan   makanan selingan.
2. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang dan malam).
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita.
Makanan selingan yang baik dibuat sendiri di rumah sehingga sangat higienis dibandingkan jika dibeli di luar rumah. Bila terpaksa membeli, sebaiknya dipilih tempat yang bersih dan dipilih yang lengkap gizi, jangan hanya sumber karbohidrat saja seperti hanya mengandung gula saja. Makanan ini jika diberikan terus-menerus sangat berbahaya. Jika sejak kecil hanya senang yang manis-manis saja maka kebiasaan ini akan dibawa sampai dewasa dan risiko mendapat kegemukan menjadi meningkat. Kegemukan merupakan faktor risiko pada usia yang relatif muda dapat terserang penyakit tertentu.


















BAB III
PENUTUP
A.          Kesimpulan 
1.   Pemenuhan gizi balita dapat dilihat dari karakteristik anak itu sendiri.
2.   Pemberian asupan zat makanan seperti zat tenaga, zat pembangun, dan zat  pengatur  sangat diperlukan bagi balita.
3.   Dan pengeluarannya asupan makanan harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik.
4.   Menu makanan yang baik seperti 4 sehat 5 sempurna sangat mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan bagi otaknya.
5.   Faktor yang mempengaruhi status nutrisi untuk balita yaitu serat makan dan kemudahan dalam mencerna makanan dari sumber makanan yang ia makan, vitamin serta pengaruh obat yang diminum dan faktor endokrin dan emosional.

B. Saran
1.Pengetahuan ibu harus luas mengenai pemahaman tentang anak.
2.Sebaiknya seorang ibu harus bisa mengatur / memilah-milah makanan untuk balita.
3.Berikan anak makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna karena sangat baik untuk pertumbuhan anak.
4.Jangan lupa pemberian makanan yang sehat serta suplemen yang teratur untuk pertumbuhan dan kecerdasannya.











DAFTAR PUSTAKA

    Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta.
Emawati F . , Yuniar R , Susilawati , Herman . 2000 . Kebutuhan Ibu Hamil Akan Tablet Besi Untuk Pencegahan Anemia . Penelitian Gizi dan Makanan . Jilid 23 : 92
    Libuae P . Perbaikan Gizi Anak Sekolah Sebagai Investasi SDM . dalam Kompas 9 September 2002 .
    Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sudiyanto. Dalam membina anak dalam mencapai cita-citanya. Tumbuh kembang anak, Fakultas Kedokteran UI.
    Nasution, A.H., dkk. 1988. Gizi untuk Kebutuhan Fisiologis Khusus. Terjemahan. PT Gramedia. Jakarta.
    Almasyhuri . 1998 . Survey Tingkat Prevalensi Anemia pada Ibu Hamil . Penelitian Gizi dan Makanan . Jilid 21 : 15